Powered By Blogger

Rabu, 12 Januari 2011

Panduan Penelitian Tindakan Kelas

Gaya mengajar yang membosankan sering terjadi saat guru sedang mengajar anak didiknya. Hal ini disebabkan guru tidak pernah mengevaluasi proses pembelajarannya di kelas. Dampaknya siswa tidak dapat konsentrasi kemudian merasa jenuh, sebal bahkan membuat ulah dan bikin gaduh. Kalaupun tampak mendengarkan , disebabkan karena factor lain yaitu ketakutan. Dan akhirnya proses belajar mengajar pun tidak dapat maksimal. Untuk iu guru perlu mengevaluasi proses pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan jalan yang tepat bagi guru untuk melakukan evaluasi dengan hasil akurat.
Penelitian tindakan kelas juga dapat membantu guru meningkatkan profesionalismenya. Dengan penelitian tindakan kelas maka guru bisa selalu menyadari keterbatasan dirinya sehingga guru terus belajar mengembangkan potensi diri, kreatifitas, dan komitmen terhadap pengembangan profesinya.
1. Meneliti itu tidak sulit
Para guru seringkali menganggap sebuah penelitian sebagai suatu kegiatan yang sulit dan berat. Bayangan yang datang kemudian adalah untuk dapat menyelesaikan suatu penelitian kita harus menguasai statistic dan metodologi yang memusingkan dan membingungkan. Padahal sebetulnya semua orang bisa melakukan pekerjaan penelitiaan karena didalamnya hanya diperlukan keahlian : Niteni( membaca, mengamati, bertanya, mendengar), Nirokake ( meniru caraberpikir ilmiah), Nambahake( mencari jawaban dan nilai tambah), serta membangun rasa percaya diri.
Hal- hal yang yang perlu dipahami dalam memulai suatu pekerjaan penelitian adalah :
1. Menemukan masalah
Masalah penelitian bisa ditemukan dari pengalaman atau pengamatan seorang guru sendiri sehari-hari di kelas. Masalah – masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran harus dapat dilihat, dirasa dan diamati oleh guru.


2. Memiliki metode
Seteleah menemukan masalah yang nyata di kelas, langsung selanjutnya adalah mengindentifikasi penyebab masalah tersebut. Dengan memahami berbagai kemungkinan penyebab masalah tersebut, guru dapat memlilih suatu tindakan (treatment) yang dapat dikembangkan melalui pendekatan tertentu, metode pembelajaran, model pembelajaran, alat peraga, atau alternatif pilihan model-model pembelajaran, alat peraga, atau alternatif pilihan model – model pendekatan lain, yang dipercaya (diasumsikan) dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi guru secara nyata di kelas.

3. Membaca buku (referensi)
Kegiatan membaca buku yang relevan merupakan bagian utama dan mutlak yang perlu dilakukan dalam kegiatan penelitian. Hal ini berkaitan erat dengan kajian teori dan tinjauan pustaka yang memunculkan gagasan dan melandasi kenapa suatu penelitian dilakukan.
Jenis- jenis bacaan bisa berupa buku , jurnal, Koran, majalah internet, dan referensi serta catatan penting lainnya. Semua itu berguna untuk mencari berbagai teori –teori pendekatan atau aliran sesuai dengan bidang kajian secara lengkap dan mencakup perkembangan –perkembangan ilmu yang relevan terbaru dan mutakhir.

4. Mengumpulkan data
Dalam proses pengumpulan data, kita bia memperolehnya dengan cara-cara penggunaan alat monitoring, yaitu tes pengamatan, catatan jurnal, analisa dokumen, kartu, portofolio, wawancara, kuesioner (angket), rekaman suara atau gambar (video), sosiometri dan slide. Data- data tersebut dihimpun karena diperlukan sebagai bahan pertimbangan mengenai kebrhasilan suatu bentuk tindakan yang dilakukan sebagai alternative pemecahan masalah sesuai dengan indicator-indicator yang sudah ditetapkan.

5. Analisa data
Semua data yang telah dikumpulkan perlu dianalisis dalam tiga tahapan pertama, melakukan reduksi data dengan memilah- milah data mana saja yang sekiranya bermanfaat dan data mana saja yang diabaikan, sehingga data yang terkumpul dapat memberikan informasi yang bermakna.
Kedua, Paparan data bisa ditampilkan dalam bentuk narasi, grafis, table, dan matrik yang berfungsi untuk menujukan informasi tentang suatu hal berkaitan dengan variable yang satu dengan yang lain. Dan ketiga adalah penyimpulan yaitu proses menarik intisari atas sajian data dalam bentuk pernyataan yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas.


6. Menulis laporan
Menulis laporan penelitian merupakan suatu bentuk karya tulis ilmiah. Oleh karenanya, hal-hal yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah juga berlaku dalam penulisan karya ilmiah juga berlaku dalam penulisan laporan penelitian.